Tutorial Cara Cepat Rendering Vray Sketchup

Tutorial cepat Vray Sketchup Rendering

Tutorial ini dibuat oleh ANDRE PRADIKTHA bulan APRIL 2011 - Denpasar, Bali
dengan google sketchup pro 7.1 sketchup 1.48.98 dan Adobe Photoshop
modeling -> rendering -> post processing
untuk amateur sampai moderate (tidak direkomendasi untuk beginer (pasti bingung)
waktu belajar < 1 jam
saya dapat ilmu dari orang lain, harus memberikan juga ke orang lain.

1. pertama hal yang harus dilakukan ialah menyalurkan sebuah konsep / gagasan ke media seperti kertas daripada gagasan itu akhirnya menguap dan hilang... hehehe jangan langsung buka program 3d modeling seperti sketchup atau 3dsMax. karena orientasi program tersebut hanya untuk modeling. gagasan akan hilang dengan perlahan jika kita berkonsentrasi saat modeling.

lalu setelah mendapat ide dan inspirasi dan disalurkan, dapat dilanjutkan dengan proses modeling seperti pada gambar 1.

2. buatlah model secara global dulu untuk tau skala dan proporsinya, lalu lanjutkan dengan detail. jangan berpikir material dulu, setelah modeling selesai baru berpikir material.
jangan lupa buat grup pada objek2 dalam model. untuk memudahkan pengorganisasian model dan pengaplikasian material nantinya.

3. setelah selesai model, coba kerjakan material mulai dari yang tersulit terlebih dahulu, contohnya air, yang butuh penyesuaian. coba lakukan test render secara bertahap untuk tau kualitas render dalam scene.

pada gambar 2, sudah dirender dengan v-ray options default. GI - vray sun, engine yang digunakan irridiance map dan light cache. untuk membuat air, cukup buat layer reflection dan refraction. pada tanda 'm' di reflection pilih TexFresnel, kemudian di Reflection IOR turunkan jadi 1,33. untuk refraction tidak ada yang berubah, hanya fog color yang diubah menjadi warna hijau tua dan intensitynya dikurangi dari 0,5 jadi 0,1. untuk batu biasa saja, hanya diterapkan bump & displacement. Caranya, klik 'm' di masing2 opsi pada tab paling bawah material editor, lalu ubah jadi TexBitmap, pada tanda '...' pilih gambar grayscale (hitamputih) dari texture yang digunakan.
semuanya dapat diperoleh secara gratis di www.cgtextures.com


4. lanjtukan menerapkan material. lakukan test render. lakukan eksperimen lagi, dan seterusnya. masukkan juga model2 build-up dari luar. disini semua model (kecuali base model(rumah dan kolam)nya) didapatkan dari google 3D warehouse secara gratis.

5. setelah puas dengan hasilnya, mulailah mengatur kamera, setting physical kamera (vignette, shutter speed, F-stop, ISO) buat setting kamera sesuai dengan kondisi renderan.
disini juga digunakan HDRi (cari di google untuk keterangan HDRi lebih lanjut), HDRi didapat dari www.openfootage.net secara gratis.
untuk menggunakan HDRi agak susah, bila tidak mampu menggunakannya gunakan saja default lights dari vray.
hasil test rendernya dapat dilihat di gambar 3.
6. Ingat selalu percantik tiap renderanmu dengan komponen yang banyak dan ditata sedemikian rupa sesuai dengan komposisi foto yang ideal (mempelajari komposisi bisa dilakukan dengan sering melihat contoh foto atau hasil renderan orang yang bagus2... hehe). semua model pelengkap didapat dari google 3D warehouse. Terimakasih kepada google yang membuat semuanya menakjubkan dengan program sketchupnya... hehehe

7. setelah semua siap render, periksa lagi semua settingan apakah sudah oke atau belum. bila perlu memang diperlukan beberapa cahaya lagi untuk memperkuat suasana.
ingat pada setiap renderan kamu rahasianya ada pada warna dan mood serta 'angle' kamera yang kamu terapkan pada model. (contohnya model ini, sebenarnya sangat biasa saja (lihat gambar i dan ii). disini ditambahkan hanya 1 rectangular light dengan ukuran kira2 1mx1m, dengan seting warna=oranye/coklat muda, beri centang invisible, double-sided, store irridiance map, affect alpha, dan affect shadow, selebihnya semua default.



atur seting output, contoh disini menggunakan orientasi potrait, bukan landscape, atur semua sesuai selera dan komposisi ideal bagi modelmu. tekan bulat biru huruf 'R' utk render

8. voila! setelah menunggu beberapa jam (tergantung spesifikasi PC, kalau Quad core atau Hexa core bisa dalam hitungan belasan menit, kalau pada PC yang digunakan AMD X2, bisa 3 jam! hehe). eeit, hasilnya memang bisa mengecewakan (gambar 5). tapi masih perlu diingat masih ada rahasia yang terakhir yang paling mutakhir (postprocessing dgn photoshop!).
save outputnya dengan menjadi png. mengapa dengan png, karena otomatis background menjadi alpha, dan diaplikasikan anti-aliasing sehingga gambar menjadi lebih halus dan tidak 'jaggy' seperti jpeg... hehe
9. buka gambar renderan di photoshop.
yang perlu diperhatikan disini hanyalah beberapa hal. jangan pusing2 dan ribet.
- brightness dan contrast
- level
- vibrance
- color burn and highlight
- smart sharpen
- penggunaan image sebagai background.

(yang diterapkan di image ini)
-brightness contrast (+26/+17) 
-level (item=28/abu=1,02/putih 245)
-vibrance (pantengin ke +70)
-color burn | highlight (terapkan dengan brush dan intensity rendah, bagian yang bayang2 digelapin (burn) yang kena sinar terang (dihighlight) sehingga nampak silau.
-smart sharpen amount (kurang dari seperempat slider), radius (seperempat lebih sedikit).
-penggunaan image (disesuaikan sesuai selera, bisa cari di google, atau foto sendiri panorama kenyataan. sesuaikan dengan mood dan suasana model / render (letakkan background di layer paling bawah)).

10. sudah selesai.

hasilnya adalah seperti gambar 6.

jadi, yang perlu diingat:

-ide harus disimpan / didokumentasi
-modeling
-aplikasi material
-kamera dan mood / suasana model
-settingan render
-postprocessing dengan photoshop adalah senjata mutakhir!

trimakasih atas perhatiannya.
nantikan tutorial selanjutnya....

Link Source:
http://andrepradiktha.blogspot.com/
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar